Kamis, 04 September 2014

LANGKAH KERJA PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN PAKAN TERNAK





LANGKAH KERJA PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN PAKAN TERNAK


PEMBUATAN FERMENTASI SEMALAM

I.  Persiapan Alat dan Bahan
a. Alat.
- Sabit
- Parang/ Mesin Coper
- Karung
- Tali
b. Bahan
- Hijauan segar
- Bahan sumber protein (dedak atau tepung jagung)

II. Cara Kerja
-       Potong rumput yang telah siap dipanen
-       Timbang hijauan yang akan diolah
-       Cacah hijauan dengan panjang15 -20 cm
-       Timbang dedak/ tepung jangung (sumber protein) 2 % dari berat hijauan
-       Campurkan hijauan yang telah dicacah dengan dedak/ teoung jagung hingga merata
-       Masukan kedalam karung, hingga penuh kemudian diikat.
-       Simpan ditempat yang terlindung selama semalam, kemudian dapat dipergunakan sebagai pakan.

III. Ciri Fermentasi yang baik
-          Berwarna kehijauan
-          Bau harum
-          Hijauan terasa panas
-          Tidak bergumpal


PEMBUATAN HAY

I.  Persiapan Alat dan Bahan
a. Alat.
- Sabit atau alat pemanen rumput
- Tempat penjemuran rumput
- Garpu atau alat pembalik rumput
- Terpal untuk menutup rumput
- Alat/ kotak pengepak
- Tali pengikat
 b. Bahan
Rumput yang berdaun halus

II. Cara Kerja
-       Potong rumput yang telah siap dipanen
-       Jemur pada tempat terkena sinar matahari penuh dengan ketebalan 15 -20 cm
-       Lakukan Pembalikan setiap 2 jam
-       Lakukan penjemuran selama 4 – 5 hari tergantung cuaca
-       Apabila hujan/ pada malam hari tumpukan hay harus ditutup dengan terpal
-       Setelah rumput kering, maka segera diikat dengan cara pengepakan

III. Ciri Hay yang baik
-          Berwarna kehijauan
-          Bau khas rumput
-          Kadar air 10 – 15 %
-          Lentur, tidak mudah patah


IV. Cara Penyimpanan Hay
-          Disimpan dalam ruangan
-          Diusahakan tidak bersentuhan langsung dengan lantai (diusahakan menggunakan alas setinggi 10 – 15 cm)
-          Ruangan mempunyai ventilasi yang cukup



PEMBUATAN HAYLAGE

I. Persiapan Alat dan Bahan
a. Alat.
-       Sabit atau alat pemanen rumput
-   Tempat penjemuran rumput
-   Garpu atau alat pembalik rumput
-   Terpal untuk menutup rumput
-   Alat/ kotak pengepak
-   Tali pengikat
-   Lembaran Plastik
-   Lakban
.
b. Bahan
Rumput yang berdaun halus

II. Cara Kerja
-          Potong rumput yang telah siap dipanen
-          Jemur pada tempat terkena sinar matahari penuh dengan ketebalan 15 -20 cm
-          Lakukan Pembalikan setiap 2 jam
-          Lakukan penjemuran selama 2 - 3 hari tergantung cuaca
-          Apabila hujan/ pada malam hari tumpukan hay harus ditutup dengan terpal
-          Setelah rumput cukup kering, maka segera diikat dengan cara pengepakan
-           Kemudian dibungkus dengan plastik/ kantong plastik (diupayakan tidak bocor/ kedap udara)

III. Ciri Haylage yang baik
-          Berwarna kehijauan (tampak seperti layu)
-          Bau khas rumput
-          Kadar air 40 %
-          Lentur, tidak mudah patah (pada bagian batang rumput masih terasa basah)

IV. Cara Penyimpanan Haylege
-          Disimpan dalam ruangan
-          Diusahakan agar pembungkus tidak bocor/ sobek
-          Diusahakan tidak bersentuhan langsung dengan lantai (diusahakan menggunakan alas setinggi 10 – 15 cm)
-          Ruangan mempunyai ventilasi yang cukup



PEMBUATAN SILASE SEDERHANA

I. Persiapan Alat dan Bahan
a. Alat
- Sabit
- Parang/ Mesin Coper
- Silo
- Plastik
- Lakban
b. Bahan
Hijauan segar (Rumput atau Legum)

II. Cara Kerja
-          Potong rumput yang sudah siap dipanen
-          Diamkan selama semalam (untuk menurunkan kadar air)
-          Cacah hijauan dengan panjang 5 - 10 cm (semakin pendek potongan semakin baik)
-          Hasil cacahan dimasukkan kedalam silo secara bertahap sambil dipadatkan
-          Pengisian silo dilakukan sepadat mungkin dan sampai penuh
-          Tutup silo dengan rapat sehigga tidak ada udara yang masuk atau terjebak didalam silo
-          Proses penyimpanan selama minimal 40 hari (agar fermentasi sempurna)
III. Ciri Silase yang baik
AROMA
Wangi seperti buah-buahan dan sedikit asam, sangat wangi dan terdorong untuk mencicipinya.
RASA
Apabila dicoba digigit, manis dan terasa asam seperti youghurt/yakult.
WARNA
Hijau kekuning- kuningan.
SENTUHAN
Kering, tetapi apabila dipegang terasa lembut dan empuk. Apabila menempel ditangan karena baunya yang wangi tidak dicucipun tidak apa-apa.




PEMBUATAN SILASE KOMPLIT

I. Persiapan Alat dan Bahan
a. Alat
- Sabit
- Parang/ Mesin Coper
- Silo
- Plastik
- Lakban
b. Bahan
- Hijauan segar (Rumput atau Legum)
- Bahan addatif (bahan-bahan yang mengandung karbohidrat tinggi, misalnya molasses, dedak, tepung jangung, ampas tahu dll)

II. Cara Kerja
-          Potong rumput yang sudah siap dipanen
-          Diamkan selama semalam (untuk menurunkan kadar air)
-          Cacah hijauan dengan panjang 5 - 10 cm (semakin pendek potongan semakin baik), kemudian ditimbang (untuk dapat menentukan jumlah kebutuhan bahan addatif)
-          Timbang bahan addatif (Dosis yang digunakan 3-6% dari bahan hijauan)
-          Campur dengan bahan addatif dengan hijauan yang diawetkan sampai tercampur dengan baik
-          Bahan awetan dimasukkan kedalam silo secara bertahap sambil dipadatkan
-          Pengisian silo dilakukan sepadat mungkin dan sampai penuh
-          Tutup silo dengan rapat sehigga tidak ada udara yang masuk atau terjebak didalam silo
-          Proses penyimpanan selama minimal 40 hari (agar fermentasi sempurna)

III. Ciri Silase yang baik
AROMA
Wangi seperti buah-buahan dan sedikit asam, sangat wangi dan terdorong untuk mencicipinya.
RASA
Apabila dicoba digigit, manis dan terasa asam seperti youghurt/yakult.
WARNA
Hijau kekuning- kuningan.
SENTUHAN
Kering, tetapi apabila dipegang terasa lembut dan empuk. Apabila menempel ditangan karena baunya yang wangi tidak dicucipun tidak apa-apa.



PEMBUATAN AMONIASI SECARA BASAH

I. Persiapan Alat dan Bahan
a. Alat
- Parang
- Silo
- Plastik
- Lakban
b. Bahan
- Jerami padi
- Urea
- Air

II. Cara Kerja
-          Timbang Jerami padi
-          Timbang Urea dengan Perbandingan 5% dari berat jerami
-          Basahi Jerami secara sedikit demi sedikit diperciki air sampai jerami basah, tetapi kalau jerami digenggam tidak meneteskan air
-          Taburkan urea, dilakukan pembalikan sampai urea merata
-          Masukkan kedalam silo
-          Silo ditutup serapat mungkin dan tidak bocor agar gas amoniak tidak keluar
-          Penyimpanan selama 21 hari

III. Ciri- ciri amoniasi yang baik
-          Tekstur jerami lunak atau rapuh
-           berwarna coklat tua.



PEMBUATAN AMONIASI SECARA KERING

I. Persiapan Alat dan Bahan
a. Alat
- Parang
- Silo
- Plastik
- Lakban
b. Bahan
- Jerami padi
- Urea

II. Cara Kerja
-          Timbang Jerami padi
-          Timbang Urea dengan Perbandingan 5% dari berat jerami
-          Taburkan urea ke jerami, dilakukan pembalikan sampai urea merata
-          Masukkan kedalam silo
-          Silo ditutup serapat mungkin dan tidak bocor agar gas amoniak tidak keluar
-          Penyimpanan selama 21 hari

III. Ciri- ciri amoniasi yang baik
-          Tekstur jerami lunak atau rapuh
-           berwarna coklat tua.



PEMBUATAN AMONIASI FERMENTASI
(AMOFER)

I. Persiapan Alat dan Bahan
a. Alat
- Parang
- Silo
- Plastik
- Lakban
b. Bahan
- Jerami padi
- Urea
- Dedak/ Molases
- Probiotik (starbio/ EM4)
- Air

II. Cara Kerja
-          Timbang Jerami padi
-          Timbang Urea, dedak/ molases dengan Perbandingan 5% dari berat jerami
-          Timbang probiotik 0,5 % dari berat jerami
-          Basahi Jerami secara sedikit demi sedikit diperciki air sampai jerami basah, tetapi kalau jerami digenggam tidak meneteskan air
-          Taburkan urea, dedak/ molasses dan probiotik dilakukan pembalikan sampai merata
-          Masukkan kedalam silo
-          Silo ditutup serapat mungkin dan tidak bocor agar gas amoniak tidak keluar
-          Penyimpanan selama 21 hari

III. Ciri- ciri amoniasi yang baik
-          Tekstur jerami lunak atau rapuh
-          Berbau harum
-          Berwarna coklat tua.





PEMBUATAN WAFER

Persiapan Alat dan Bahan
a. Alat
- Alat cetak wafer
- Timbangan
- Panci
- Baki
- Kompor
- Perlengkapan masak
b. Bahan
- Tepung Legum (gamal atau lamtoro)
- Tepung kanji/ tapioca
- Garam secukupnya
- Air panas
II. Cara Kerja
-          Timbang masing-masing bahan yang diperlukan (tepung gamal/ lamtoro 80%) dan tepung kanji/ tapioka (20%) dari total bahan wafer, garam secukupnya
-          Tempat tepung legume (gamal/ lamtoro) dan garam dalam baki dan tepung kanji dalam baki yang lainnya.
-          Masak air hingga mendidih dan tuang air mendidih tersebut ke dalam baki yang berisi tepung kanji/ tapioka
-          Aduk dan campur tepung kanji/ tapioca dengan air tersebut hingga kental dan merata
-          Campur tepung legume (gamal/ lamtoro) + garam dengan larutan kanji/ tapioca hingga merata dan tepung legume basah oleh larutan kanji/ tapioka
-          Masukan adonan tersebut kedalam cetakan wafer
-          Cetak wafernya dan timbang berat basah wafer tersebut
-          Jemur hingga kering dan timbang berat kering wafer tersebut
III. Ciri- ciri Wafer yang baik
-          Tidak hancur
-          Tidak berjamur
-          Aroma harum
-          Tidak terlalu tebal/ besar
-          Kering (tidak lembab/ basah


 PEMBUATAN UMB (Urea Molases Block)

Persiapan Alat dan Bahan
a. Alat
- Alat pencetak
- Timbangan
- Panci
- Baki
- Kompor
- Perlengkapan masak
b. Bahan
- Tepung Legum (gamal, lamtoro, turi dll)  - 30%
- Mineral premix/ tepung tulang/ semen  -3%
- Garam  -4%
- Molases/ gula  -35%
- Dedak/ tepung gandum/ tepung jagung  -25%
- Urea  -3%
- Air panas secukupnya
II. Cara Kerja
-          Timbang masing-masing yang diperlukan
-          Pisahkan molasses/ gula dalam panci/ wajan tersendiri
-          Haluskan garam dan urea  .
-          Campurkan tepung legume dan bahan yang lain, aduk hingga homogen (campuran I)
-          Panaskan molasses (gula) hingga mendidih dan mengental (Campuran II)
-          Campurkan campuran I dan II aduk hingga merata dan basah
-          Jika kurang basah, tuangkan air panas secukupnya untuk membasahi bahan
-          Masukan adonan tersebut kedalam cetakan UMB, (sebelum dicetak timbang bahan sesuai dengan kebutuhan)
-          Jemur hingga kering dan timbang berat keringnya
III. Ciri- ciri UMB yang baik
-          Padat
-          Tidak berjamur
-          Keras (tidak mudah hancur/ padat)

IV. Cara Pemberian :
-          Ternak ruminansia dewasa     : 350 – 500 gr/ ekor/ hari
-          Ternak rumunansia anak         : 150 – 250 gr/ ekor/ hari
(umur 6 bulan – 1 tahun)
-          Ternak ruminansia kecil           : 75 – 150 gr/ ekor/ hari

Pemberian dapat dilakukan pada pagi hari sebelum pemberian pakan hijauan






1 komentar: