LANGKAH KERJA PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN PAKAN TERNAK
PEMBUATAN FERMENTASI SEMALAM
I. Persiapan Alat dan Bahan
a. Alat.
- Sabit
- Parang/ Mesin Coper
- Karung
- Tali
b. Bahan
- Hijauan
segar
-
Bahan sumber protein (dedak atau tepung jagung)
II.
Cara Kerja
- Potong
rumput yang telah siap dipanen
- Timbang
hijauan yang akan diolah
- Cacah
hijauan dengan panjang15 -20 cm
- Timbang
dedak/ tepung jangung (sumber protein) 2 % dari berat hijauan
- Campurkan
hijauan yang telah dicacah dengan dedak/ teoung jagung hingga merata
- Masukan kedalam karung, hingga penuh kemudian
diikat.
- Simpan ditempat yang terlindung selama semalam,
kemudian dapat dipergunakan sebagai pakan.
III.
Ciri Fermentasi yang baik
-
Berwarna
kehijauan
-
Bau
harum
-
Hijauan
terasa panas
-
Tidak
bergumpal
PEMBUATAN HAY
I. Persiapan Alat dan Bahan
a. Alat.
- Sabit atau alat pemanen rumput
- Tempat penjemuran rumput
- Garpu atau alat pembalik rumput
- Terpal untuk menutup rumput
- Alat/ kotak pengepak
- Tali pengikat
- Tempat penjemuran rumput
- Garpu atau alat pembalik rumput
- Terpal untuk menutup rumput
- Alat/ kotak pengepak
- Tali pengikat
b. Bahan
Rumput
yang berdaun halus
II.
Cara Kerja
- Potong
rumput yang telah siap dipanen
- Jemur
pada tempat terkena sinar matahari penuh dengan ketebalan 15 -20 cm
- Lakukan
Pembalikan setiap 2 jam
- Lakukan
penjemuran selama 4 – 5 hari tergantung cuaca
- Apabila hujan/ pada malam hari tumpukan hay harus
ditutup dengan terpal
- Setelah rumput kering, maka segera diikat dengan
cara pengepakan
III.
Ciri Hay yang baik
-
Berwarna
kehijauan
-
Bau
khas rumput
-
Kadar
air 10 – 15 %
-
Lentur,
tidak mudah patah
IV.
Cara Penyimpanan Hay
-
Disimpan dalam ruangan
-
Diusahakan tidak bersentuhan
langsung dengan lantai (diusahakan menggunakan alas setinggi 10 – 15 cm)
-
Ruangan mempunyai ventilasi
yang cukup
PEMBUATAN
HAYLAGE
I.
Persiapan Alat dan Bahan
a. Alat.
-
Sabit
atau alat pemanen rumput
- Tempat penjemuran rumput
- Garpu atau alat pembalik rumput
- Terpal untuk menutup rumput
- Alat/ kotak pengepak
- Tali pengikat
- Lembaran Plastik
- Lakban.
- Tempat penjemuran rumput
- Garpu atau alat pembalik rumput
- Terpal untuk menutup rumput
- Alat/ kotak pengepak
- Tali pengikat
- Lembaran Plastik
- Lakban.
b.
Bahan
Rumput
yang berdaun halus
II. Cara Kerja
-
Potong rumput yang telah
siap dipanen
-
Jemur pada tempat terkena
sinar matahari penuh dengan ketebalan 15 -20 cm
-
Lakukan Pembalikan setiap 2
jam
-
Lakukan penjemuran selama 2
- 3 hari tergantung cuaca
-
Apabila
hujan/ pada malam hari tumpukan hay harus ditutup dengan terpal
-
Setelah
rumput cukup kering, maka segera diikat dengan cara pengepakan
-
Kemudian dibungkus dengan plastik/ kantong
plastik (diupayakan tidak bocor/ kedap udara)
III.
Ciri Haylage yang baik
-
Berwarna
kehijauan (tampak seperti layu)
-
Bau
khas rumput
-
Kadar
air 40 %
-
Lentur,
tidak mudah patah (pada bagian batang rumput masih terasa basah)
IV.
Cara Penyimpanan Haylege
-
Disimpan dalam ruangan
-
Diusahakan agar pembungkus
tidak bocor/ sobek
-
Diusahakan tidak bersentuhan
langsung dengan lantai (diusahakan menggunakan alas setinggi 10 – 15 cm)
-
Ruangan mempunyai ventilasi
yang cukup
PEMBUATAN SILASE SEDERHANA
I. Persiapan Alat dan Bahan
a. Alat
- Sabit
- Parang/ Mesin Coper
- Silo
- Plastik
- Lakban
b. Bahan
Hijauan segar (Rumput atau Legum)
II. Cara Kerja
-
Potong rumput yang sudah
siap dipanen
-
Diamkan selama semalam
(untuk menurunkan kadar air)
-
Cacah hijauan dengan panjang
5 - 10 cm (semakin pendek potongan semakin baik)
-
Hasil cacahan dimasukkan
kedalam silo secara bertahap sambil dipadatkan
-
Pengisian silo dilakukan
sepadat mungkin dan sampai penuh
-
Tutup silo dengan rapat
sehigga tidak ada udara yang masuk atau terjebak didalam silo
-
Proses penyimpanan selama
minimal 40 hari (agar fermentasi sempurna)
III.
Ciri Silase yang baik
AROMA
Wangi seperti
buah-buahan dan sedikit asam, sangat wangi dan terdorong untuk mencicipinya.
RASA
Apabila dicoba
digigit, manis dan terasa asam seperti youghurt/yakult.
WARNA
Hijau kekuning-
kuningan.
SENTUHAN
Kering, tetapi
apabila dipegang terasa lembut dan empuk. Apabila menempel ditangan karena
baunya yang wangi tidak dicucipun tidak apa-apa.
PEMBUATAN
SILASE KOMPLIT
I. Persiapan Alat dan Bahan
a. Alat
- Sabit
- Parang/ Mesin Coper
- Silo
- Plastik
- Lakban
b. Bahan
- Hijauan segar (Rumput atau Legum)
- Bahan addatif (bahan-bahan yang
mengandung karbohidrat tinggi, misalnya molasses, dedak, tepung jangung, ampas
tahu dll)
II. Cara Kerja
-
Potong rumput yang sudah
siap dipanen
-
Diamkan selama semalam
(untuk menurunkan kadar air)
-
Cacah hijauan dengan panjang
5 - 10 cm (semakin pendek potongan semakin baik), kemudian ditimbang (untuk
dapat menentukan jumlah kebutuhan bahan addatif)
-
Timbang bahan addatif (Dosis
yang digunakan 3-6% dari bahan hijauan)
-
Campur dengan bahan addatif
dengan hijauan yang diawetkan sampai tercampur dengan baik
-
Bahan awetan dimasukkan
kedalam silo secara bertahap sambil dipadatkan
-
Pengisian silo dilakukan
sepadat mungkin dan sampai penuh
-
Tutup silo dengan rapat
sehigga tidak ada udara yang masuk atau terjebak didalam silo
-
Proses penyimpanan selama
minimal 40 hari (agar fermentasi sempurna)
III. Ciri Silase yang baik
AROMA
Wangi seperti
buah-buahan dan sedikit asam, sangat wangi dan terdorong untuk mencicipinya.
RASA
Apabila dicoba
digigit, manis dan terasa asam seperti youghurt/yakult.
WARNA
Hijau kekuning-
kuningan.
SENTUHAN
Kering, tetapi
apabila dipegang terasa lembut dan empuk. Apabila menempel ditangan karena
baunya yang wangi tidak dicucipun tidak apa-apa.
PEMBUATAN AMONIASI SECARA BASAH
I.
Persiapan Alat dan Bahan
a. Alat
- Parang
- Silo
- Plastik
- Lakban
b. Bahan
- Jerami padi
- Urea
- Air
II. Cara Kerja
-
Timbang Jerami padi
-
Timbang Urea dengan Perbandingan
5% dari berat jerami
-
Basahi Jerami secara sedikit
demi sedikit diperciki air sampai jerami basah, tetapi kalau jerami digenggam
tidak meneteskan air
-
Taburkan urea, dilakukan
pembalikan sampai urea merata
-
Masukkan kedalam silo
-
Silo ditutup serapat mungkin
dan tidak bocor agar gas amoniak tidak keluar
-
Penyimpanan selama 21 hari
III. Ciri- ciri amoniasi
yang baik
-
Tekstur jerami
lunak atau rapuh
-
berwarna coklat tua.
PEMBUATAN AMONIASI SECARA KERING
I. Persiapan Alat dan Bahan
a. Alat
- Parang
- Silo
- Plastik
- Lakban
b. Bahan
- Jerami padi
- Urea
II. Cara Kerja
-
Timbang Jerami padi
-
Timbang Urea dengan
Perbandingan 5% dari berat jerami
-
Taburkan urea ke jerami,
dilakukan pembalikan sampai urea merata
-
Masukkan kedalam silo
-
Silo ditutup serapat mungkin
dan tidak bocor agar gas amoniak tidak keluar
-
Penyimpanan selama 21 hari
III. Ciri- ciri amoniasi yang baik
-
Tekstur jerami
lunak atau rapuh
-
berwarna coklat tua.
PEMBUATAN AMONIASI FERMENTASI
(AMOFER)
I.
Persiapan Alat dan Bahan
a. Alat
- Parang
- Silo
- Plastik
- Lakban
b. Bahan
- Jerami padi
- Urea
- Dedak/ Molases
- Probiotik (starbio/
EM4)
- Air
II. Cara Kerja
-
Timbang Jerami padi
-
Timbang Urea, dedak/ molases
dengan Perbandingan 5% dari berat jerami
-
Timbang probiotik 0,5 % dari
berat jerami
-
Basahi Jerami secara sedikit
demi sedikit diperciki air sampai jerami basah, tetapi kalau jerami digenggam
tidak meneteskan air
-
Taburkan urea, dedak/
molasses dan probiotik dilakukan pembalikan sampai merata
-
Masukkan kedalam silo
-
Silo ditutup serapat mungkin
dan tidak bocor agar gas amoniak tidak keluar
-
Penyimpanan selama 21 hari
III. Ciri- ciri amoniasi
yang baik
-
Tekstur jerami
lunak atau rapuh
-
Berbau harum
-
Berwarna coklat
tua.
PEMBUATAN WAFER
Persiapan Alat dan Bahan
a. Alat
- Alat cetak wafer
- Timbangan
- Panci
- Baki
- Kompor
- Perlengkapan masak
b. Bahan
- Tepung Legum (gamal atau lamtoro)
- Tepung kanji/ tapioca
- Garam secukupnya
- Air panas
II. Cara Kerja
-
Timbang masing-masing bahan
yang diperlukan (tepung gamal/ lamtoro 80%) dan tepung kanji/ tapioka (20%)
dari total bahan wafer, garam secukupnya
-
Tempat tepung legume (gamal/
lamtoro) dan garam dalam baki dan tepung kanji dalam baki yang lainnya.
-
Masak air hingga mendidih
dan tuang air mendidih tersebut ke dalam baki yang berisi tepung kanji/ tapioka
-
Aduk dan campur tepung
kanji/ tapioca dengan air tersebut hingga kental dan merata
-
Campur tepung legume (gamal/
lamtoro) + garam dengan larutan kanji/ tapioca hingga merata dan tepung legume
basah oleh larutan kanji/ tapioka
-
Masukan adonan tersebut
kedalam cetakan wafer
-
Cetak wafernya dan timbang
berat basah wafer tersebut
-
Jemur hingga kering dan
timbang berat kering wafer tersebut
III. Ciri- ciri Wafer yang baik
-
Tidak hancur
-
Tidak berjamur
-
Aroma harum
-
Tidak terlalu
tebal/ besar
-
Kering (tidak
lembab/ basah
PEMBUATAN UMB (Urea Molases Block)
Persiapan Alat dan Bahan
a. Alat
- Alat pencetak
- Timbangan
- Panci
- Baki
- Kompor
- Perlengkapan masak
b. Bahan
- Tepung Legum (gamal, lamtoro, turi
dll) - 30%
- Mineral premix/ tepung tulang/ semen -3%
- Garam
-4%
- Molases/ gula -35%
- Dedak/ tepung gandum/ tepung jagung -25%
- Urea
-3%
- Air panas secukupnya
II. Cara Kerja
-
Timbang masing-masing yang
diperlukan
-
Pisahkan molasses/ gula
dalam panci/ wajan tersendiri
-
Haluskan garam dan urea .
-
Campurkan tepung legume dan
bahan yang lain, aduk hingga homogen (campuran I)
-
Panaskan molasses (gula)
hingga mendidih dan mengental (Campuran II)
-
Campurkan campuran I dan II
aduk hingga merata dan basah
-
Jika kurang basah, tuangkan
air panas secukupnya untuk membasahi bahan
-
Masukan adonan tersebut
kedalam cetakan UMB, (sebelum dicetak timbang bahan sesuai dengan kebutuhan)
-
Jemur hingga kering dan
timbang berat keringnya
III. Ciri- ciri UMB yang baik
-
Padat
-
Tidak berjamur
-
Keras (tidak mudah
hancur/ padat)
IV.
Cara Pemberian :
-
Ternak ruminansia dewasa : 350 – 500 gr/ ekor/ hari
-
Ternak rumunansia anak : 150 – 250 gr/ ekor/ hari
(umur
6 bulan – 1 tahun)
-
Ternak ruminansia kecil : 75 – 150 gr/ ekor/ hari
Pemberian dapat dilakukan pada pagi hari
sebelum pemberian pakan hijauan
informasi yang mantap
BalasHapusyuk kita informasikan walaupun cuma 1 kalimat